Karya Tulis Ilmiah
Morfologi Sel Darah pada Sedian Apusan Darah Tepi (SADT) Tipis Menggunakan Pewarna Alternatif Ekstrak Bunga Senduduk (Melastoma malabathricum L.)
Sediaan Apusan Darah Tepi (SADT) Tipis merupakan metode pemeriksaan hematologi menggunakan darah Antikoagulan EDTA dioleskan dan diwarnai untuk melihat morfologi komponen sel darah seperti leukosit, eritrosit, dan trombosit. Salah satu standar mutu validitas hasil pemeriksaan SADT yaitu kualitas pewarnaan SADT menggunakan giemsa. Penggunaan giemsa memiliki kekurangan yaitu mengandung bahan kimia methylen blue , eosin , dan methylen azure yang tidak mudah terurai dan bersifat toksik. Berdasarkan hal tersebut, pewarna alternatif yang ramah lingkungan perlu dikembangkan, salah satunya dengan memanfaatkan bahan alami yang memiliki zat antosianin yaitu bunga senduduk. Tujuan penelitian ini unt uk mengetahui morfologi sel darah dengan menggunakan pewarna alternatif ekstrak bunga senduduk (Melastoma malabathricum L .).). Jenis penelitian kualitatif dengan desain penelitian dekstriptif. Jenis variabel penelitian menggunakan kelompok pengontrol dan per lakuan. Kelompok kontrol yaitu pewarnaan SADT menggunakan giemsa 10% dan kelompok perlakuan yaitu pewarnaan SADT menggunakan ekstrak bunga senduduk pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Objek penelitian sebanyak 5 sampel darah dan penentuan objek penelitian menggunakan rumus Federer. Filtrat Melastoma malabathricum L diperoleh menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% ditambah HCl 1% (9:1) dan dilakukan pemekatan ekstrak dengan rotary evaporator. Hasil penelitian menunjukkan hanya eritr osit yang terlihat pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% namun tidak terwarnai dengan optimal. Ekstrak bunga senduduk tidak menunjukan efektivitas sebagai pewarna alternatif pada Sediaan Apus Darah Tepi (SADT) Tipis.
Tidak tersedia versi lain