Karya Tulis Ilmiah
Penentuan Nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration) dan Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) Terhadap Bakteri Salmonella parathyphi dengan Metode Difusi Sumuran
Demam paratifoid adalah penyakit infeksi bakteri yang menyerang usus dan aliran darah. Sehingga gejala paratifoid ini hampir sama dengan tifoid, namun lebih ringan, jarang mengakibatkan komplikasi. Paratifoid disebabkan oleh S.paratyphi dengan gejala yang hampir sama dengan demam tifoid. Pengobatan demam paratifoid umunya menggunakan antibiotik Kloramfenikol. Namun, perlu adanya alternatif lain seperti penggunaan obat dari alam, yang salah satunya dari tanaman Karamunting yang memiliki senyawa bioaktif seperti flavonoid, saponin, fenol dan tannin yang umumnya berfungsi sebagai senyawa antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun karamunting terhadap pertumbuhan bakteri S. paratyphi dan penentuan nilai Minimum Inhibitory Concentration. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan metode difusi sumuran dan ekstraksi dengan metode maserasi dingin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter zona hambat yang dihasilkan pada konsentrasi 5 mg/ml sebesar 0,0 mm, 10 mg/ml sebesar 0,93 mm, 15 mg/ml sebesar 1,18 mm, 20 mg/ml sebesar 2,06 mm dan 25 mg/ml sebesar 2,5 mm, Pada kontrol positif terbentuk zona bening 17,81 mm dan pada kontrol negatif 0 mm. Dengan analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis, dan didapatkan nilai signifikan yaitu Asym sig. 0.000. Kesimpulan Penentuan nilai MIC dengan menggunakan karamunting dengan variasi konsentrasi 2 mg/ml, 3 mg/ml dan 4 mg/ml tidak terdapat zona hambat sehingga tidak dapat ditentukan nilai MIC pada konsentrasi tersebut
Tidak tersedia versi lain