Karya Tulis Ilmiah
Pemanfaatan Biji Cempedak (Artocarpus integer (Thunb.) Merr.) dan Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) sebagai Media Pertumbuhan Jamur Trichopyton rubrum
Jamur dapat menginfeksi seluruh tubuh manusia salah satunya pada bagian kulit. Trichophyton rubrum merupakan jamur paling umum menjadi infeksi kulit antara lain Tinea pedis. Penelitian pembiakan jamur masih mengalami beberapa kendala mengenai pengadaan media pertumbuhan siap pakai seperti PDA sehingga dibutuhkan adanya media alternatif. Buah cempedak merupakan tanaman asli Indonesia dengan potensi pemanfaatan yang melimpah. Buah lain yang memiliki morfologi dan genus sama seperti cempedak adalah buah nangka. Seluruh bagian buah cempedak dan nangka belum dimanfaatkan secara optimal salah satunya bagian bijinya. Biji cempedak dan biji nangka memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi untuk digunakan sebagai alternatif media pertumbuhan jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biji cempedak dan biji nangka dengan konsentrasi 0,6 gr, 1,2 gr, 1,8 gr, dan 2,4 gr sebagai media pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum. Jenis penelitian yang digunakan ialah kuantitatif dengan desain true experimental. Aktivitas pertumbuhan jamur ditentukan berdasarkan rata-rata jumlah koloni jamur dengan metode streak plate selama 10 hari dan dianalisa dengan uji One Way ANOVA pada SPSS Statistic versi 24. Hasil uji penelitian ini didapatkan hasil analisa data biji cempedak p>0.05 dan biji nangka p>0.05 sehingga media biji cempedak dan biji nangka tidak efektif menumbuhkan jamur Trichophyton rubrum.
Tidak tersedia versi lain