Karya Tulis Ilmiah
Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Kadar Vitamin C pada Cabai (Genus Capsicum) dengan Metode Iodometri (Studi di Pasar Legi Citra Niaga, Kabupaten Jombang)
Cabai merupakan rempah dapur yang hampir selalu hadir pada hidangan makanan. Cabai mengandung vitamin C (asam askorbat) dan β-karoten yang tinggi bila dibandingkan dengan buah-buah yang lain. Suhu penyimpanan dan lamanya penyimpanan sangat berpengaruh terhadap kadar vitamin C pada cabai karena vitamin C mudah diabsorpsi secara aktif, mudah rusak oleh cahaya dan udara, kondisi basa, stabil dalam kondisi asam, lebih stabil dalam larutan pekat kondisi anaerobik dan pH mendekati netral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh suhu penyimpanan terhadap kadar vitamin C pada berbagai jenis cabai yang disimpan pada suhu ruang dan suhu 10ͦ C.
Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu. Populasi pada penelitian yang digunakan 7 jenis cabai dan dengan jumlah sampel 5 jenis cabai yang dijual di Pasar Legi Citra Niaga Jombang. Pengumpulan data dengan metode titrasi iodometri. Pengolahan data menggunakan coding dan tabulating. Untuk mengetahui kadar vitamin C menggunakan uji statistik Independent T-Test.
Hasil penelitian kadar vitamin C pada cabai merah, hijau, jemprit ceplik dan keriting yang disimpan selama 7 hari menunjukan bahwa kadar vitamin C pada cabai yang disimpan pada suhu ruang memiliki kadar vitamin C rata-rata 1,1 mgram/100 gram dan yang disimpan pada suhu 10ͦ C rata-rata 1,44 mgram/100 gram, hasil uji statistik Independent T-Test didapat hasil p=0,0011, yang menunjukkan bahwa hasil p
Tidak tersedia versi lain