Karya Tulis Ilmiah
Hubungan Lama dan Frekuensi Merokok Terhadap Jumlah Trombosit Perokok Aktif di Desa Karang Anyar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah
Merokok merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia pada tingkatan umur mulai dari muda hingga lanjut usia. Rokok terdapat nikotin yang menstimulasi sekresi hormon menyebabkan akumulasi sel darah dan agregrasi trombosit. Efek konsumsi rokok terhadap jumlah trombosit tergantung persiapan dan jenis rokok. Konsumsi jangka panjang rokok menyebabkan turunnya jumlah trombosit pada manusia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jumlah trombosit pada konsumen rokok berdasarkan frekuensi dan lama mengkonsumsi di RT 24 Desa Karang Anyar Pangkalan Bun Kalimantan Tengah. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan total sampling berjumlah 55 orangf. Metode yang digunakan pemeriksaan jumlah trombosit menggunakan automatic dengan alat hematology analyzer. Pengolahan data dilakukan dengan editing, coding, processing, tabulasi dan cleaning serta analisa data dengan sofware SPSS versi 21. Hasil Uji Korelasi Pearson hubungan antara lama merokok terhadap jumlah trombosit diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar -0,96. Frekuensi merokok dengan jumlah trombosit diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.84. Terdapat korelasi kuat mendekati -1 antara lama merokok dengan jumlah trombosit dengan hubungan negatif. Semakin lama konsumsi rokok akan menyebabkan penurunan jumlah trombosit. Korelasi antara frekuensi merokok dengan jumlah trombosit menunjukkan adanya korelasi kuat yang nilainya mendekati 1 dengan hubungan positif dimana semakin banyak frekuensi merokok dalam sehari menyebabkan jumlah trombositnya semakin tinggi.
Kata Kunci : Lama Rokok, Frekuensi Rokok, Jumlah Trombosit, Perokok Aktif
Tidak tersedia versi lain