Skripsi
Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Diare Terhadap Swamedikasi dan Rasionalitas Obat di Apotek Kelurahan Mendawai Kota Pangkalan Bun
Pendahuluan : Swamedikasi merupakan salah satu bagian dari perawatan diri. Swamedikasi diartikan dengan memilih dan menggunakan obat-obatan oleh seorang individu untuk mengobati penyakit yang diderita atau mengurangi gejala tanpa pengawasan medis. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengobati gejala-gejala penyakit ringan seperti diare, pusing, maag, batuk dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan swamedikasi, rasionalitas penggunaan obat dan hubungan antara usia, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan terakhir dengan tingkat pengetahuan swamedikasi.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode suvei cross sectional dengan sampel penelitian pada pasien diare yang akan melakukan swamedikasi sebanyak 207 responden dari tiga apotek yang berada di Kelurahan Mendawai Pangkalan Bun. Responden berusia 18-59 tahun dan dipilih dengan metode purposive sampling. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis dengan uji Chi-square menggunakan Statistical Product and Servicer Solustion (SPSS) versi 20.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan swamedikasi pasien 40,1% tergolong baik, 56,5% tergolong sedang, dan 3,4% tergololong buruk. Rasionalitas penggunaan obat 63% rasional dan 37% tidak rasional. Berdasarkan hasil uji Chi-square, tingkat pengetahuan swamedikasi dipengaruhi faktor demografi yaitu usia dengan nilai (0,016), pendidikan terakhir dengan nilai (0,000), dan pekerjaan dengan nilai (0,000).
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas tingkat pengetahuan swamedikasi terdapat pengaruh hubungan terhadap faktor demografi yaitu pada faktor usia, pendidikan terakhir dan pekerjaan.
Kata Kunci : Swamedikasi, Apotek, Pengetahuan, Rasionalitas Penggunaan Obat, Pangkalan Bun
Tidak tersedia versi lain